Kita sering mendengar nama “Tsukiji” yang dikenal sebagai pasar ikan di Tokyo, Jepang. Ikan-ikannya bahkan ada juga yang dikirim langsung ke Jakarta menggunakan pesawat kargo.
Sebelumnya, ada rencana kepindahan Tsukiji ke Toyosu pada November 2016. Namun, diundur sampai batas waktu yang belum ditentukan. Jadi, Tsukiji masih ada di tempatnya semula.
Lalu, seperti apa, ya, Tsukiji? Ayo, kita cari tahu.
Ketika tiba di Stasiun Tsukiji sekitar pukul 7:30 pagi, beberapa orang sudah kembali dari pasar dengan menjinjing kantong plastik. Datang pagi itu penting. Jadi, sepagi mungkin, sekitar pukul 7:00-8:00 pagi sudah harus tiba di sana.

Toko di sebelah kanan menjual matsutake (jamur paling mahal di Jepang)
Berjalan kaki di jalan sebelah Kuil Tsukiji-Honganji, sampai menemukan persimpangan. Kumpulan toko dan orang banyak berkumpul di sana. Inilah bagian luar Tsukiji.

Potongan daging tuna yang berkilauan di Jyounai.

Potongan tuna yang dipotong memakai pisau panjang.

Macam-macam ikan dibakar di atas kulit scallop.
Tsukiji terbagi dalam dua bagian, luar dan dalam. Bagian luar bernama Jyougai, sedangkan bagian dalam bernama Jyounai. Di Jyounai, suasananya sangat menegangkan. Lorong yang sempit dilewati orang dan turret truck (kendaraan khusus untuk pasar grosir). Walaupun kita tidak ingin mengganggu aktivitas mereka, mereka akan tetap terganggu karena jalanan yang sempit. Sebenarnya, Jyounai tidak direkomendasikan untuk dikunjungi wisatawan.
Jika mengunjungi Tsukiji, lebih baik di Jyougai saja. Di sini penuh dengan warung yang ikannya diambil langsung dari Jyounai. Ada sushi, kaisen-don (semangkuk nasi yang di atasnya dipenuhi berbagai macam hidangan laut mentah), udon, soba, onigiri (nasi kepal Jepang), tamagoyaki (telur dadar Jepang), dango (kue dari tepung beras), himono (hidangan laut yang dikeringkan), dan alat-alat memasak.
Jyougai dipenuhi dengan orang-orang yang melihat-lihat, berbelanja, dan makan. Banyak kedai makanan di sini, tetapi karena tempatnya sempit, Anda tidak bisa makan berlama-lama. Bahkan, Anda bisa saja makan sambil berdiri atau berjalan. Meski banyak ‘pengorbanan’, semua bahan yang dipakai sangat segar dan harganya juga terjangkau. Oh, iya, di sini juga banyak camilan yang mungkin hanya Anda temukan di Tsukiji. Coba saja dulu sebelum membelinya karena setiap toko menyajikan tester dagangannya.
Pengunjung akan semakin banyak, terutama pada tengah hari. Sekitar pukul 14:00, pengunjung sudah beranjak pergi karena kebanyakan toko sudah tutup dan barang-barang favorit sudah habis terjual di pagi hari. Ketika pulang dengan menenteng hasil belanjaan, perut dan hati dipenuhi rasa riang gembira. Tsukiji begitu menyenangkan dan mengenyangkan!
Mungkin Anda bingung lebih baik mengunjungi toko yang mana? +62 merekomendasikan toko-toko di Tsukiji untuk Anda.

Bisa membeli ikan paus yang sangat langka.

Yamagata Takuma, pemilik toko ikan paus Tsukubun.
Tsukubun
5-2-1 Tsukiji, Chuo-ku, Tokyo
Tel: +81(3)3542-1925

Ada yang rasanya manis dan asin. Biasanya dango akan habis dengan cepat. Jadi, datanglah sebelum pukul 11:00 pagi.
Mosuke Dango 4-14-18-101 Tsukiji, Chuo-ku, Tokyo
Tel: +81(0)3-3549-8730 Buka: 7:00-15:00
Akses:
Naik kereta listrik Tokyo Metro, Hibiya Line, menuju Stasiun Tsukiji-Eki. Keluar lewat Pintu Keluar 1 atau 2. Jalan kaki 1 menit, maka akan sampai di Jyougai.
Informasi:
http://www.tsukiji.or.jp/english/index.html. Bisa unduh peta Jyougai dalam bahasa Inggris. Semua lokasi toko ada di peta ini.
KATSUOBUSHI MATSUMURA
Katsuobushi Menari-nari
YAMANOI
Harta Karun untuk di Dapur